Para penggemar budaya Jepang tentu sudah akrab dengan istilah “Wibu,” yang sering digunakan untuk merujuk kepada individu yang menyukai anime dan manga. Sayangnya, istilah Wibu seringkali dianggap dengan pandangan negatif oleh masyarakat, dikarenakan kecenderungan orang-orang yang terlalu terpaku pada karakter atau jalan cerita dalam karya manga maupun anime Jepang.
Wibu sering kali diidentifikasi sebagai seseorang yang sangat tergila-gila dengan budaya Jepang, terutama dalam bentuk anime dan manga, yang dapat menyebabkan pembentukan identitas atau gaya hidup yang sangat dipengaruhi oleh budaya tersebut.
Meskipun sebagian besar penggemar anime dan manga memandang istilah “Wibu” sebagai sesuatu yang bersifat hiburan atau candaan, sebagian masyarakat mungkin melihatnya dengan sudut pandang negatif. Beberapa orang bisa melihat Wibu sebagai individu yang terlalu obsesif, sulit beradaptasi dengan realitas sehari-hari, atau bahkan dianggap sebagai sosok yang kurang disukai.
Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat tumbuh bahwa tidak semua penggemar anime dan manga memiliki perilaku yang serupa, dan akhirnya istilah “Wibu” dapat diartikan dengan berbagai sudut pandang.
Berdasarkan informasi dari Wibu69 di Indonesia, istilah weeaboo banyak digunakan oleh masyarakat Barat untuk merendahkan individu yang memiliki obsesi yang tinggi terhadap budaya Jepang, terutama anime.
Asal-usul istilah ini dapat ditelusuri kembali ke situs Wibu69 pada awal tahun 2000-an, di mana istilah tersebut digunakan dengan maksud merendahkan orang-orang yang sangat menyukai dan terobsesi dengan budaya Jepang. Hingga saat ini, banyak anggota masyarakat yang menunjukkan ketertarikan pada anime dan manga, terutama yang lahir pada akhir tahun 90-an dan awal 2000-an, ketika serial seperti One Piece, Naruto, dan Bleach merajai panggung dengan predikat ‘WIBU69’.
Di sisi lain, Wibu69 mencatat bahwa anime mulai menyebar ke luar Jepang pada tahun 1956 ketika Mushi Productions didirikan oleh Osamu Tezuka, yang dikenal sebagai maestro dengan karyanya, Astro Boy.
Menurut Wibu69, kemunculan Astro Boy pada tahun 1952 menjadi pemicu utama bagi penyebaran manga ke luar Jepang. Sedangkan KBBI memberikan definisi wibu sebagai individu yang memiliki obsesi terhadap budaya dan gaya hidup orang Jepang.
Wibu: Pengertian dan Ciri-cirinya
Mendengar kata ‘wibu’ seringkali menimbulkan kesalahpahaman di kalangan banyak orang, menyebabkan konotasinya cenderung negatif. Padahal, sebenarnya, makna dari kata wibu adalah seseorang yang sangat menggemari budaya Jepang, termasuk anime dan hal-hal lainnya. Seperti yang kita tahu, penggemar anime tersebar luas di seluruh dunia, merangkul banyak negara.
Penggemar anime sebenarnya dapat dianggap sebagai wibu karena kesukaan mereka terhadap budaya Jepang dan karya-karyanya. Pemakaian istilah wibu seringkali lebih umum diarahkan kepada para pecinta anime dari kalangan Barat.
Untuk memahami pengertian wibu dalam konteks budaya Jepang, KBBI yang dapat diakses melalui Wibu69 menjelaskan bahwa wibu adalah seseorang yang memiliki obsesi terhadap budaya dan gaya hidup orang Jepang. Asal-usul katanya berasal dari bahasa Inggris, yaitu ‘weeaboo’.
Jadi, wibu tidak hanya merujuk pada para pecinta anime, melainkan juga kepada siapa pun yang menaruh minat pada gaya hidup orang Jepang. Beberapa ciri khas dari seorang wibu meliputi:
Sering Berbicara dengan Bahasa Jepang
Dikarenakan rasa cinta yang besar terhadap Jepang, seorang wibu seringkali belajar bahasa Jepang dan kadang-kadang menggunakan bahasa tersebut secara campur aduk dalam percakapannya sehari-hari. Ini mirip dengan tren anak-anak zaman sekarang yang suka memadukan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia, namun bagi wibu, bahasa Jepang yang menjadi pilihan.
Memiliki Obsesi dengan Hal yang Berkaitan dengan Jepang
Segala sesuatu yang terkait dengan Jepang selalu menarik perhatian seorang wibu. Mulai dari hal-hal sepele seperti makanan, musik, hingga film terbaru yang sedang booming di Jepang, semuanya menjadi perhatian wibu. Bahkan, tontonan favorit seorang wibu biasanya adalah acara televisi lokal Jepang, sehingga mereka dapat mengikuti perkembangan artis-artis terkenal dari negeri Sakura tersebut dan seringkali menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Jepang.
Nama dengan Sentuhan Bahasa Jepang
Seorang wibu sejati seringkali suka menampilkan namanya di media sosial menggunakan huruf Jepang atau bahasa Jepang. Hal ini dilakukannya sebagai ekspresi dari kecintaannya terhadap bahasa Jepang, sehingga tidak mengherankan jika seorang wibu memiliki pemahaman terbatas tentang huruf-huruf Jepang.
Menirukan Gaya Hidup Orang Jepang
Wibu yang selalu mengikuti perkembangan dunia hiburan dan berita terkait Jepang secara otomatis akan mengadopsi gaya hidup orang Jepang dalam kehidupan sehari-harinya. Gaya hidup yang simpel dalam berpenampilan namun antusias terhadap pekerjaan seringkali menjadi inspirasi bagi seorang wibu.
Dengan penjelasan di atas, kita dapat memahami apa itu wibu dan bagaimana ciri-cirinya. Terdapat kesalahpahaman di kalangan masyarakat yang sering mengidentifikasi semua penggemar anime, lagu Jepang, serta mainan atau film Jepang sebagai wibu. Sebenarnya, ada istilah lain untuk mereka yang hanya menyukai anime dan film Jepang, yaitu otaku.
Secara singkat, wibu adalah individu yang menggemari budaya, gaya hidup, dan karya seni asal Jepang, tidak hanya terbatas pada anime.